Selasa, 24 Juni 2008

Anak Sekolah Korban Narkoba Bertambah Banyak

Jakarta-RoL -- Jumlah anak sekolah yang menjadi korban akibat penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya cenderung meningkat dari tahun ke tahun.

"Tahun 2001 hanya empat persen anak sekolah SMP-SMA yang mencoba menggunakan narkoba, tapi menurut survei terakhir YCAB, saat ini jumlahnya telah meningkat menjadi delapan persen," kata anggota Dewan Penasehat Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) Muhammad Farhan di Jakarta, Selasa (24/6).

Data Badan Narkotika Nasional (BNN) pada 2005 pun menunjukkan bahwa 80 persen dari 3,2 juta pecandu narkoba di Indonesia berusia 12-24 tahun.

"Artinya, sebagian besar pecandu masih berusia sekolah dan mungkin masih bersekolah," kata Manajer Hubungan Masyarakat YCAB Yulinda Panggabean menambahkan.

Selain itu, kata Farhan, menurut hasil survei YCAB, empat dari lima rumah tangga di Jakarta menyatakan mengetahui adanya masalah narkoba di sekitarnya namun memilih tidak melakukan tindakan apapun.

"Survei juga menunjukkan bahwa orang tua dan keluarga selalu menjadi pihak yang paling akhir tahu kalau ada anggotanya yang terjerat narkoba. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat kita belum menyadari dan peduli dengan masalah yang mengancam masa depan generasi muda ini," katanya.

Lebih lanjut Yulinda menjelaskan, data dan fakta tersebut membuat kampanye antinarkoba menjadi sangat penting dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.

YCAB sendiri, Farhan menambahkan, aktif mengampanyekan upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba kepada anak-anak sekolah dan mahasiswa.

"Kami fokus ke anak-anak, utamanya untuk menumbuhkan kesadaran dalam diri mereka, karena menurut hasil studi tujuh dari 10 alasan seorang anak yang mencoba mengonsumsi narkoba berasal dari diri mereka sendiri," kata Farhan.

Program kampanye di sekolah, katanya, antara lain dilakukan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan tentang upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba bagi guru serta berkampanye langsung ke sekolah secara berkala.

"Relawan kami secara berkala mendatangi sekolah, dari tingkat SD hingga SMA, serta membagikan pengetahuan tentang bahaya narkoba dan cara menghindarinya kepada para siswa," katanya.

YCAB, kata Yulinda, juga merangkul anak-anak muda untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan kampanye antinarkoba dengan membentuk pusat kegiatan pemuda (Youth Against Drug Abuse/YADA).

"Karena kampanye dengan model pir grup semacam ini justru sangat efektif bagi para remaja," katanya.

Dampak positif itu dirasakan pula oleh Syir Asih Amanah (18), yang satu tahun lalu berkesempatan mengikuti kampanye YCAB dan kemudian ikut aktif berkampanye melalui YADA.

"Sebelumnya saya cuma tahu kalau narkoba itu bahaya aja, tapi nggak tahu bahayanya seperti apa. Tapi sekarang saya jadi tahu banyak. Saya juga bisa mengikuti berbagai kegiatan bagus seperti pelatihan kepemimpinan, jurnalistik, dan tari yang diadakan YCAB secara gratis," katanya serta menambahkan saat ini dia sudah bisa mengajak 97 rekan sebayanya untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan kampanye antinarkoba. antara/is

Sumber : Republika

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Site Search